Saturday 3 November 2018

Jangan Panik Menghadapi Bayi Sering Cegukan

Bayi Sering Cegukan

Pada bayi yang berumur di bawah satu tahun, masalah bayi sering cegukan umum terjadi. Hal ini sebenarnya tidak berbahaya asalkan cepat berhenti. Sekalipun cegukan bayi berlangsung lama, Anda sebagai orang tua sebaiknya jangan langsung panik. Usahakan untuk tetap tenang sambil mencoba menghentikan cegukan tersebut.

Sekilas Tentang Cegukan Bayi


Pada umumnya bayi sering cegukan sudah biasa terjadi bahkan saat berada dalam kandungan. Sama halnya seperti cegukan pada orang dewasa, cegukan pada bayi terjadi karena otot diafragma yang bergetar. Getaran ini bisa terjadi karena gangguan dari dalam maupun diluar tubuh. Contoh orang cegukan setelah berteriak kaget adalah yang disebabkan dari luar tubuh. Untuk yang di dalam tubuh contohnya cegukan setelah memakan makanan yang terlalu pedas.

Silahkan baca juga: Memenuhi Kebutuhan Vitamin untuk Balita selain ASI.

Untuk bayi, penyebabnya bisa karena makanan. Jika bayi makan terlalu banyak atau terlalu cepat, bisa jadi setelah menelan makanan ia akan cegukan. Hal lain yang bisa jadi faktor adalah tubuh yang kaget karena perubahan suhu dalam perut. Contohnya jika bayi makan sup panas dilanjutkan susu dingin, ia akan lebih mudah mengalami cegukan.

Mengatasi Cegukan Bayi


Jika bayi sering cegukan, Anda bisa melakukan beberapa hal untuk meredakan masalah ini. Perlu diperhatikan bahwa bayi memiliki badan yang sensitif jadi harus hati – hati melakukan perawatan bayi. Untuk penanganan cegukan ini bisa berupa
  • Menggendong si kecil dengan keadaan berdiri tegak selama kurang lebih 20 menit. Selama digendong goyangkan badannya perlahan sambil mengelus punggungnya. Setelah itu biarkan bayi tiduran dan elus – elus dadanya. Jika masih cegukan, lakukan proses ini lagi dari awal.
  • Untuk menghindari masalah cegukan saat minum dari botol, Anda bisa memposisikan alat minum ini 45 derajat. Hal ini akan membuat udara tidak ikut masuk ke mulut dan mengarah ke atas yaitu area bawah botol.
  • Hal lain yang bisa dilakukan untuk mengurangi potensi cegukan adalah mengurangi ukuran minum susu si kecil per botol. Tapi ini bukan berarti Anda mengurangi porsi minumannya per hari. Anda lebih baik gunakan botol kecil tapi memberikan susu dengan interval yang lebih sering. Contoh biasa memberi susu 1 botol sedang per 3 jam, jika menggunakan botol kecil, Anda berikan 1 botol kecil tapi setiap 2 jam.
  • Cara lain menghentikan cegukan adalah dengan memangku dan menggendong bayi dengan posisi tegak setelah menyusui. Hal ini dapat membantu bayi mengeluarkan udara dalam perutnya. Udara yang keluar akan mengurangi tekanan di diafragma sehingga menghindari cegukan. Lakukan hal ini selama 20 menit atau sampai si kecil bersendawa
  • Untuk cegukan yang membandel, Anda bisa coba memberi makan lagi si kecil. Jika si bayi sudah bisa minum air, hal ini juga bisa dilakukan. Hal ini dilakukan agar menstimulasi gerakan otot menelan. Gerakan otot seperti ini diharap dapat menenangkan getaran dan kejutan dari diafragma.
Cara di atas bisa berguna tergantung dari situasi si bayi. Jika satu cara tidak berhasil, coba gunakan cara lain. Menghentikan cegukan dapat membantu bayi untuk tenang dalam beristirahat setelah makan. Anda sebagai orang tua juga tidak boleh panik saat melakukan metode di atas, lakukan semua langkahnya secara halus dan hati – hati.

Hal yang Harus Dihindari Saat Cegukan Bayi


Karena bayi sering cegukan mudah terjadi, Anda jangan coba – coba menggunakan pengobatan alternatif untuk mengobatinya. Cegukan bukan penyakit, hal ini merupakan reaksi tubuh yang normal terhadap sebuah stimulasi.

Banyak orang di masyarakat mempercayai mitos – mitos yang sebenarnya tidak boleh dilakukan pada bayi. Hal ini dilarang karena mampu meningkatkan resiko cedera pada si bayi. Contoh pengobatan mitos ini adalah dengan membuat kaget dan menakut – nakuti si bayi, memijat lidah si bayi dan bahkan menekan bagian dahi si bayi dengan keras. Hal – hal ini bisa berbahaya jika dilakukan karena kondisi bayi masih sensitif.

Anda juga jangan gegabah memberikan bantuan pernafasan hanya untuk menghentikan cegukan. Jika memang merasa takut, lebih baik serahkan pada dokter yang ahli untuk memeriksa cegukan bayi yang berlangsung lama. Menyerahkan pada orang yang lebih ahli tentu akan lebih aman.

Merawat bayi cegukan berbeda dengan merawat bayi sakit. Anda tidak perlu melakukan kompres ataupun memberikan obat pada bayi. Cukup lakukan langkah yang sebelumnya sudah dijelaskan dan tunggu hingga berhenti dengan sabar. Perawatan berlebihan hanya untuk cegukan akan menjadi berbahaya pada tubuh si kecil yang masih lemah.

Mengawasi Masalah Cegukan yang Berkepanjangan


Pada dasarnya bayi sering cegukan adalah normal, tapi Anda tetap harus waspada. Masalah cegukan berkepanjanganlah yang harus Anda awasi dan tanggulangi. Cegukan normal pada bayi umumnya hanya berlangsung sekitar 10 menit. Jadi jika cegukan berlangsung lebih dari waktu itu, ada kemungkinan si bayi mengalami kelainan.

Kelainan ini disebut juga gastroesophageal reflux. Kelainan terjadi karena ada aliran asam lambung ke kerongkongan. Selain cegukan panjang, ciri masalah ini ditunjukan dengan gejala sebagai berikut:
  • Sakit perut setelah makan
  • Muntah dan mual setelah minum susu
  • Bayi sering menangis
  • Sering bergerak dan melengkungkan punggung secara berlebihan saat makan
  • Sering berliur
Jika tanda – tanda ini terlihat, Anda sebagai orang tua wajib membawa si kecil untuk mendapatkan perawatan segera. Penganan ini nantinya akan mengurangi masalah cegukan dan makan si bayi.

Dari segi kesehatan, masalah bayi sering cegukan dan berkepanjangan pada bayi akan berangsur berkurang selama pertumbuhan. Nanti setelah menjadi dewasa hal ini bisa hilang sendiri. Namun, jangan meremehkan hal ini. Cegukan di tubuh bayi yang kecil biasanya akan mengganggu kenyamanan si bayi.

Sikap untuk menghadapi bayi yang sering cegukan sebetulnya tidak perlu dianggap terlalu serius. Cukup yakin bahwa hal ini bisa berhenti dengan sendirinya. Tapi sebagai orang tua, Anda juga harus sensitif. Semisal cegukan berlangsung lebih lama dari biasanya, langsung ambil sikap tenang dan periksakan ke dokter.

Baca juga atikel menarik lainya: Penyebab dan cara mengatasi penyakit difteri pada anak. Terimakasih telah membaca, semoga bermanfaat.


EmoticonEmoticon